Pageviews

Popular Post

Powered by Blogger.

Written By Marta Pebriansyah on Friday, 18 September 2015 | 22:09

Daripada bengong, mending nulis?hehe




Terlihat seorang pemuda yang berbaju kaos dan celana pendek hendak memasuki sebuah Tokoh emas. Dari kejauhan pria tersebut layak seorang pekerja buruh bangunan, langkah demi langkah ia memasuki Tokoh emas tersebut dengan cukup percaya diri dan keyakinan.
Tokoh emas tersebut bisa dibilang cukup berkelas di sebuah kota metro.  Para pelanggan dan pembelinya cukup berkelas mulai dari pengusaha, pejabat, selebriti dll.
Iapun melihat-lihat berlian, permata dan emas yang harganya cukup terlampau mahal…

Disaat yang bersamaan, ada dua pelayan tengah asyik ngobrol berdua……..

“hei, para pembeli kita berkelas semua, yah. Berpakaian necis pasti banyak itu duitnya, iya nggak?*cetus salah satu pelayan tersebut. Nggak, itu! Buktinya ada orang yang nggak berpakaian necis, itu lihat sebelah sana?*jawab teman pelayan tersebut.
halah, paling duitnya, nggak banyak?*cetusnya.  Ada orang pernah berkata penampilan itu melambangkan kelas kita itu sendiri*lanjutnya”.

Beberapa menit kemudian,,,,


Setelah mondar-mandir iapun berhenti disebuah tempat. Lebih tepatnya ia berhenti ditempat para pelayan yang tengah asyik ngobrol tersebut,  tempat berlian dan emas yang cukup mahal harganya.

pemuda itu menunjuk berlian yang harganya amat mahal…..

“Ma’af, mbak yang ini berapa harganya?*pintanya kepada pelayan tokoh tersebut.
Dilihatnya penampilan pemuda tersebut dengan wajah yang agak risih. Emang, mas ada duit berapa?*jawab pelayan tersebut dengan wajah yang agak ragu. berlian ini cukup mahal, lho mas?*lanjutnya.
Emang, harganya berapaan, mbak?*pinta pria itu lagi. Hmm, 10jt?gimana, mas?*jawab pelayan tersebut.

tanpa basa-basi  pemuda itupun langsung mengeluarkan isi dompetnya. Pelayan yang sempat meragukan pemuda itu karna penampilannya yang biasa-biasa saja, langsung tertegun melihat isi dompet si pemuda tersebut.
dengan wajah yang sedikit malu, pelayan itu langsung memberikan berlian yang dipinta si pemuda itu.
setelah menerima barang tersebut pemuda itupun lekas pergi,,,,
wah, nggak disangka? duitnya banyak banget*puji pelayan tersebut…

teman si pelayan tersebut menghampirinya dan berkata “seseorang pernah berkata penampilan bukanlah patokan untuk mengetahui siapa sebenarnya orang tersebut”
Dengan sedikit tersenyum iapun berlalu…….


"Dari sebuah cerita tersebut kita mendapatkan pelajaran berharga bahwa penampilan itu bukanlah patokan dan bukanlah ciri dari seseorang. Banyak orang yang berpakaian necis tapi seorang depkolektor, sales dan bahkan tukang ojek. Tetapi seorang pengusaha tak banyak dari mereka yang berpakaian necis. Karna apalah arti berpakaian rapih dan mewah hanya untuk berbelanja. Malah itu hanya mengundang para penjahat untuk bertindak.  Makanya, banyak orang yang kerampokan pada saat berbelanja.

itu disebabkan pakaian kita yang mengundang mereka."

Bagaimana apakah kita masih menilai seseorang dari penampilannya?hayo, tergantung pribadi kita.

sekian. Sumber
Print Friendly and PDF

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete